Selasa, 24 Februari 2015

Asal Mula Kata Perkedel


Seperti halnya tarian, musik, adat, dan tradisi, kuliner juga menjadi ciri khas dari suatu daerah. Oleh karenanya sudah sepatutnya kita menghargai keragaman budaya negeri dengan mengetahui sejarah kuliner bangsa sendiri.
Kali ini kita akan membahas asal-muasal masakan Indonesia yang bernama perkedel. Mereka yang hidup di masa penjajahan Belanda tentu tahu asal-usul makanan yang biasa disantap bersama sop ayam ini. 

Perkedel sebetulnya merupakan hidangan yang populer di Jerman, di mana makanan ini dikenal dengan nama Frikadellen, Buletten, Fleischkuechle atau Fleischpflanzerl. Bukan hanya itu. Makanan ini juga menjadi salah satu kuliner khas di beberapa negara-negara Eropa, seperti Denmark, Kepulauan Faroe, Norwegia, Polandia, Rusia, Estonia, Ukraina, Belanda, dan Lithuania. Sementara di Afrika Selatan, perkedel telah menjadi bagian dari warisan kuliner bangsa Afrika lho.

Apa beda perkedel dan Frikadellen?

Perkedel terbuat dari campuran daging dan kentang. Tak jarang, bahan utama untuk membuat perkedel, seperti kentang, diganti dengan umbi-umbian, misalnya singkong atau ubi jalar. Namun, ada pula yang memakai tahu atau jagung sebagai pengganti kentang. Sementara itu, Frikadellen secara tradisional terbuat dari daging sapi atau daging babi cincang atau campuran dari keduanya, yang kemudian diberi bumbu dari bawang, telur, susu (atau air), remah-remah roti (atau oatmeal atau tepung), garam, dan merica. Intinya, perkedel versi Eropa menggunakan 100 persen daging, sedangkan perkedel versi Indonesia menggunakan campuran kentang dan daging (dengan perbandingan 1:1).

Asal kata perkedel?

Perkedel adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Belanda Frikadel. Mungkin dulu saat orang Belanda mengatakan Frikadel, lidah orang Indonesia agak keseleo saat menirukannya. Alhasil, kita sekarang menyebut makanan ini dengan nama perkedel.

0 komentar:

Posting Komentar

Onion Club - Onion Head - Onion-kun